Rabu, 17 Juli 2013

MAKALAH ELIMINASI FEKAL

ELIMINASI  FEKAL

            Eliminasi Fekal adalah makanan yang sudah di cerna kemudian sisanya akan dikeluarkan dalam bentuk feses.jadi Eliminasi Fekal proses merupakan bagian bawah .


A. Konsep Dasar
            Proses pencernaan makanan mulai darimulut sampai dengan anus. Saluran ini akan menerima makanan dari luar tubu dan mempersisakannya untuk diserap serta bercampur dengan enzim dan zat cair melalui proses pencernaan.


  1. Pengertian Eliminas
          Eliminasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang asensial dan ber peran penting dalam menentukan kelangsungan hidup manusia.
          Eliminasi dibutuhkan untuk di butuhkan homeostastik melalui pembuangan sisa metabolisme.secara garis besar,sisa metabolism tersebut trbagi ke dalam dua jenis yaitu smpah yang berasal dari salurancernak yang di buang baik sewbagai feses (nondigestiblewaste) serta sampah metabolism yang di buang baik bersama feses ataupun melalui saluran lain seperti urine ,co2,nitrogen,dan h2o.Eliminasi terbagi menjadi dua pula yaitu eliminasi fekal(buang air besar/bab), dan eliminasi urine (buang air kecil/bak)  (Asmadi. 2008).


ELIMINASI SAMPAH DIGESTIF
            Eliminasi ini berkaitan dengan organ system pencernaan hususnya adalah kolom atau usia besar (Gambar 5-1),kolom (usus besar )
dari saluran pencernakan yang di mulai dari katup ileum-sekum keanus yang meliputi sekum ,kolom asenden ,kolom tranversum ,kolom desenden ,kolom signomoid,dan anus .panjang kolom pada orang dewasa + 1,5 meter (andra 2007). 

Proses pembentukan feses   
            Setap harinya ,sekitar 750cc chime kekolom dari ilium .di kolom cyme tersebut mengalami proses absorbs air ,nutrium,dan klorida.absorbesi ini dibantu dengan adanya gerakan pristaltik anus. Dari 750 cc chyme tersebut ,sekitar 150-200 cc mengalami proses reabsorpasi .chyme yang tidak di reabsorpasi menjadi bentuk semisolid yang disebut feses.
            Selain itu dalam saluran ,cerna banyak terdapat bakteri .bakteri mengadakan fermentasi zat makanan yang tidak dicerna. Proses fermentasi akan menghasilkan gas yang di keluarkan melalui anus setiap harinya ,yang kita kenal sebagai flatus.misalnya ,karbohidra saat difermantasikan akan menjadi hydrogen ,karbondiogsida ,dan gas mentan.apabila terjadi ganguan pencernakan karbohidra ,maka akan ada banyak gas yang terbentuk saat berfermentasi .akibadnya ,seseorang akan merasa
kembung .protein ,setela indole ,statole ,dan hydrogen sulfide.
Oleh karnanya ,apabila terjadi gangguan pencernakan protein ,maka flatus dan feses nya menjadi sangat bau.  

Proses Eliminasi fekal (Defekasi)
            Eliminasi fekal bergantung pada gerakan kolom dan dilatasi sphincter ani ,kedua faktir tersebut di control oleh system syrap parasimpatis .gerakan kolom meliputi 3(tiga)gerakan yaitu gerakan mencapur,gerakan peristatis,dan gerakan masa kolom . Gerakan masa kolom ini denagan cepat mendorong feses makanan yang tidak di cerna (feses)dari kolom ke rectum.
            Begitu ada feses yang sampai ke kerectum ,maka ujung syarap sensoris yang berada pada rectum menjadi regang dan terrangsang .kemudian influs ini di teruskan ke madula spinalis. Setelah itu ,implus dikirim ke dua bagian yaitu korteks  serebri serta sacral II dan IV ,Inpus dikirm ke konteks serebri agar indifidu menyadari ke inginan buang air besar(bab).
            Orang yang korteks serebrinya belum berkembang atau tiongkat kesadarannya menurun ,maka pengaturan membukanya sphincter ani internadan ekstrna akan terganggu ,akibadnya ,individu tersebut dapat buang air besar secara tak terkontrol,seperti pada bayi.

Pola Defekasi
            Waktui Defekasi dan jumlah feses sangatlah bersifat individual .orang dalam keadaan normal ,frekuensi buang air besar 1 kali sehari ,Tetapi ada pula yang  buang air besar 3-4 kali seminggu .Ada yang buang air besar setelah syarapan pagi ,ada pula yang malam hari. Pola defekasi individu juga bergan tung pada bowel training yang di lakukan pada masa kanak-kanak .sebagian besarorang memiliki kebiasaan defekasi setelah setelah sarapan pagi karena adanya refleks gastrotolik yang menyebab kan “mass movement” pada usus besar.
            Umumnya feses bergantung pada jumlah intake makanan.Namun secara husus jumlah feses sanangat bergantung pada kandungan serat dan cairan pada makanan .pola defekasi akan berubah karena adanya kontifikasi ,fekal inflation ,diare ,dan inkontinensia .kondisi ini berpengaruh terhadap konsistensi dan frekuensi buang air besar


Karakteristik feses
  1. Karakteristik feses normal
1.      Konsitensi
Secara normal feses memiliki bentuk ,tetapi lembek karena mengandung +75 air dan +25 sisanya berupa zat ampas
2.      Permukaan feses
Permukaan feses yang normal sesuai dengan permukaan rectum ,Abnormalis permukaan feses menunjukan adanya adanya kelainan pada rectum
3.      Bau
Karakteristik feses bau  tidak menyenangkan. Bau cenderung berpreasi tergantung pada makanan yang di konsumsinya
4.      Lemak dan protein
Lemak dan protein secara normal terdapat dalam jumlah sedikit dalam feses .jumlah ini bergantung pada kandungan zat tersebut dalm makanan yang dikonsumsinya  
  1. Karakteristik feses abnormal
1.      Konsistensi
      Feses dikatakan abnosmal bila dikatakan cair atau keras.feses yang encer mengandung air lebih dari +75 %  yang disebab kan karena air dan zat makanan yang di absorbs sepanjang kolom oleh karena chimeterlalu cepat bergerak dikolom .feses yang keras mengandung sedikit air dan biasanya sulit untuk di keluarkan sehingga menimbulkan nyeri saat defekasi
2.      Warna
      Warna feses yang tidak normal meruoakan indikasi adanya  gangguan pada sistem  pencernakan .feses yang warna nya sangat  pucat mungkin karena adanya penyakit pada organ empedu.feses yang warna merah dapat di akibat kan oleh adanya  pendarahan pada rectum dan anus . feses berwarna kehitaman menunjukan terjadinya pendarahan pada saluran pencernakan . perubahan warna feses dsapat pulah disebab kan oleh pengaruh makanan ataupan obat-obatan tertentu .
3.      Kandungan
      Feses mengandung mucus atau lemak yang berlebihan ,darah feses,organism potongan ,dan/ atau parasif.

Eliminasi sampah metabolism
            Beberapa sampah metabolism yang di buang oleh tubuh diantaranya adalah air,karbondiogsida ,urine,urea,dan lain-lain .pembuangan sampah metabolism dilakukan melalui koordinasi seluruh system tubuh.sistem tubuh yang berperan dalam pembuangan sampah metabolism tersebut antara lain ,system pernapasan ,integumen,hepar,renal,endrokrin.
A . sistem pernapasan
            Sistem pernapasan berperan dalam pembuangan karbondiogsida dan uap air.pembuangan ini juga di pengaruhi oleh fungsi kardovaskuler .misalnya pada pada seseorang yang mempunyai gangguan pompa jantung kiri di mana di mana kemampuan jantung untuk menerima pengambilan darah yang berasal dari paru-paru mengalami penghambatan .
B.  Sistem intigumen (kelenjar keringat)
            Kelenjar keringat yang terdapat di lapisan dermis maupun subkutan berperan dalam pembentukan keringat.
C.  Sistem Hepar
       Hepar juga berperan dalam pembuangan sampah metabolisme.kelainan pada hepar akan mengakibad kan hepar tidak mampu untuk membuang sisa nitrogen.
D.  Sistem Renal
       Sistem lain yang berperan dalam eliminasi sampah metabolisme adalah renal renal(ginjal) terletak pada retropreternial terutama di daerah lumbal ,diseblah kiri dan kanan vertebra .
E.       Sistem endokrim
     System endrokrim juga berpran aktiv dalam eliminasi sampah metabolism melalui pengaturan jumlah air dan natrium yang di absiorbesi oleh ginjal yang berkaitan dengan jumlah cairan tubuh .


saluran bagian atas
Organ saluran ini terdidi dari:Mulut,Fering,Esofagus,dan lambung.

a. mulut
            mulut merupakan jalan masukyang dilalui makanan pertama kali untuk system pencernaan.secara umum mulut dibagi dua .
1.Bagian ruang vastibulah yaitu:gusi, gigibibir dan pipih.
2.bagian mulut bagian dalam yaitu rongah yang di sisa dan       bersambung dengan faring.

b. faring
            faring merupakan organ yang menghubukan rongga mulut dengan esophagus.didalam lengkuk perinng terdiri dari tonsil,yaotu kumpulan kelenjar limpah yang banyak mengandung liposit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi.

c.Esofagus
            berbentuk seperti tabung berotot yang menghubukan rongga mulut dengan lambung dengaqn bagian posteriot berbataan dengan faring.
d. lambung
            lambung adalah organ yang paling paksibel kerena dapat menampung makanan sebanyak 1 sapai 2 liter.

 2. saluran bagian bawah.
Organ saluran bagian bawah meliputi:usus halus,usus besar,rektu dan anus.
a. usus halus.
            Merupakan kelanjutan dari lambung yang terletak diantara sifter pylorus lambung dengan katup ileosekal yang merupakan bagian awal dari usus besar.posisinya terletak di sanperal bawah abdomen yang didukung oleh lapisan mensenterika.funsi usus
halus adalah menerima sekresi dan saripati makanan dan menyalurkan sisa hasil motabolis ke usus besar.

b. usus behar atau kolon
berbentuk seperti hurup U terbalik usus besar terbagi menjadi 3 daerah:kolon asenden,kolon transyersum,dan kolon desenden.
            Funsi kolon:
  1. menyerap air selama proses pencernaan
  2. tempat penghasil vitamin K dan H (BIOTIK) sebagai hasil simbosis bakteri usus E colin.
  3. membantu masa feses
  4. mendorong sisa makanan hasil pencernaan keluar dari tubu.



c. rektum
            merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh.sebelum dibuang lewat anus. Feses di tampung terlebih dahulu pada bagian rectum.

2.PROSES DEFEKASI
            Adalah proses pembuangan atau pengeluaan sisa metabolisme berupa feses dan flatus yang berasal dari saluran pencernaan melalui anus da;am proses defekasiterjadi dua yaitu :
  1. reflek defekasi intrinsic
berawal dari feses yang masuk ke rectum sehingga trjadi distensi rectum kemudian menyebabkan rangsangan pada flatus mensentrikus yang terjadi gerakan feristaltik.
  1. reflek defikasi parasimpatis
feses yang masuk ke rectum akan merangsang saraf rectum yang kemudian diteruskan ke jarak spinal .



3.Faktor – factor yang mempengaruhi proses defekasi :
  1. usia
pada usia bayi kotrol defekasi belum berkembang sedangkan pada usia lanjut control menurun
Usia bukan hanya berpengaruh pada eliminasi fekal saja,tetapi juga berpengaruh terhadap control eliminasi itu sendiri. Anak-anak masih belum mampu buang air besar maupun buang air kecil karena system neuromuskulernya belum berkembang dengan baik.manusia dalam usia lanjut juga akan mengalami perubahan dalam elimin asi tersebut.biasanya terjadi penurunan tonus otot,sehingga feristetik menjadi lambat.
Haltersebut menyababkan kesulitan dalam pengontrolan eliminasi feses,sehingga pada manusia usia lanjut berosiko mengalami kontifasi.(asmadi/2008).
pada usia bayi kotrol defekasi belum berkembang sedangkan pada usia lanjut control menurun
  1. diet
makan berserat akan mempercepat produksi feses.
Makanan adalah factor utama yang berpengaruh pada eliminasi fekal dan urine.makanan berserat sangat lah diperlukan untuk membentuk feses.makanan yang rendah serat menyebab kan pergerakan sisa disgestik menjadi lambat mencapai rectum,sehingga meningkatkan penyerapan air.Hal ini berrakibad terjadinya kontifasi.makanan yangteratur sangat berpengaruh pada keteraturan defekasi.(asmadi 2008)
  1. intake cairan
cairan yang kurang akan menyebabkan feses menjadi keras
intake cairan berpengaruh pada eliminasi fekal dan urine.Bila antake cairan tidak ada kuat atau output caiaran yang berlebihan,aka tubuh akan mengabsorebsi cairan dari usus besar dalam jumlah besar.hal tersebut tersebut menyebabkan feses menjadi keras,kering,dan sulit melewati saluran pencernaan.(asmadi 2008) 
  1. aktivitas
tonus atau abdomen dan diagram akun sangat membantu defekasi.
Latihan fisik membantu seseorang untuk mempertahankan tonus otot.tonus otot yang baik dari otot-otot abdominal,otot velvis,dan digrama sangat penting bagi dekasi dan miksi.latihan fisik merangsang terhadap timbulnya peristalti.( asmadi 2008)
  1. fisiologis
keadaan cemas,takut dan marah akan menigka.
Setres yang berlebihan akan menpengaruhi eliminasi fekal dan urine.ketika seseorang mengalami kecemasan atau ketakutan,terkadang terkadang dia akan mengalami diare ataupun beser.namun ,ada pula yang menyebabkan sulit buang besar.( asmadi 2008)
  1. temperature
eliminasi dipengaruhi oleh temparatur tubuh.seseorng yang demam akan mengalami peningkatan pemgaruh cairan tubuh karena meningkatnya aktivitas metabolik.hal tersebut akan menyebabkan tubuh akan kekurangan cairan sehingga dampak nya berpotensi terjadi kontifasi dan penheluaran urine menjadi sedikit.( asmadi 2008)
  1. gaya hidup
kebiasaan untuk melatih kalau buang air besar sejak kecil secara teratur
  1. prosedur diagnostik
biasanya dipuasakan atau dilakukan kliman dahulu agar tidak dapat BAB kecuali setelah makan
  1. penyakit
beberapa penyakit pencernaan dapat menimbulkan diare dan konstipasi
  1. Nyeri
Nyeri berpengaruh terhadap pola eliminasi.seseorang yang berada dalam keadaan nyeri sulit untuk makan,diet yang seimbang ,maupun untuk melakukan latiuhan dalam upaya mempertahan kan tonus otot dasar panggul dan perut (asmadi 2008).
11   Obat-Obatan
       Beberapa jenis obat memiliki efek samping yang berpengaruh terhadap eliminasi.ada obat yang menyebabkan seorang menjadi diare pada kondisi organ pencernakan maupun organ perkemihan .misal nya obat Analgesik Narkotik (Opiat) dapat manyebabkan kontifasi karena obat tersebut menekan gerakan peristaltik,obat Antikolinergk(missal,Atropin )dapat menyebabkan retasi urine.( asmadi 2008)


4.Masalah – masalah umum pada eliminasi fekal
1.      konstipasi : gangguan eliminasi yang di akibatkan adanya feses yang kurang dan keras melalui anus dan usus besar. Biasanya disebabkan oleh pola defekasi yang tidak teratur
2.      infeksi fekal : masa feses yang keras dilipatan rectum yang diakibatkan retensi akumulasi material desil yang berkepanjangan .
3.      diare : keluar feses yang cair dan meningkatkan frekuensi BAB akibat cepatnya kimas melewati usus besar sehingga usus besar tidak punya waktu untuk menyerap air
4.      inkontinensi alvi :hilangnya kemampuan otot untuk mengontrol pengeluaran feses atau gas yang melalui spinggter anus akibat kerusakan fungsi
5.      kembung :flatus yang berlebihan di daerah internal sehingga menyebabkan intensi internal


 Membantu menggunakan pispot dan urinal
Pengertian .
            Membantu klien  yang hendak buang air besar (BAB) dengan menggunakan pispot atau buang air kecil (BAK) dengan menggunakan urinal di atas tempat tidur .
Tujuan
A . membantu klien memenuhi kebutuhan eliminasi
B . mengurangi pertgerakan klien
C . menjaga membersihkan klien
D . mengetahui kelainan feses atau urine secara langsun
PERSIAPAN :
  1. Pot
  2. Kertas kloset
  3. Alas bokong
  4.  Kain penutup / sketsel /sprey
  5. Botol berisi air bersih


PROSEDUR :
  1. Beritahu pasien tindakan yang akan dilakukan
  2. Membawa alat ke dekat pasien.
  3. Menyiapkan lingkungan.
  4. Membuka/menurunkan pakain bagian bawah.
  5. Meletakkan dan mengatur posisi pot di bawah bokong pasien.
  6. Memberikan urinal
  7. Menutup kaki sampai ke bokong pasien dengan kain penutup / sprey/ sketsel.
  8. Mengangkat urinal
  9. Memiringkan pasien dan membersihkan bokong dengan menyiram dan mengeringkan dengan kertas kloset.
  10. Mengangkat pot dan alas bokong.
  11. Merapikan posisi dan pakaian pasien.
  12. Membawa pot dan urinal ke spoelhok.
  13. Merapikan alat
  14. Mencuci tangan.

YANG PERLU DIPERHATIKAN :
  1. Perhatian komposisi, jumlah, warna dan bau tinja.
  2. Bila ada kelainan lapor ke perawat penanggung jawab.



Membantu klien laki-laki yang hendak buang air kecil
Gambar .
urinal
urinal
Tujuan
  1. Membantu klien dalam upaya memenuhi kebutuhan eliminasi
  2. Mengurangi pergerakan klien
  3. Mengetahui adanya kelainan urine secara langsung
Persiapan
a. Persiapan klien

1) Mengucapkan salam terapeutik
2) Memperkenalkan diri
3) Menjelaskan pada klien dan keluarga tentang prosedur dan tujuan  tindakan yang akan dilaksanakan.
4) Penjelasan yang disampaikan dimengerti klien/keluarganya
5) Selama komunikasi digunakan bahasa yang jelas, sistematis serta tidak mengancam.
6) Klien/keluarga diberi kesempatan bertanya untuk klarifikasi
7) Privasi klien selama komunikasi dihargai.
8)  Memperlihatkan kesabaran , penuh empati, sopan, dan perhatian serta respek selama berkomunikasi dan melakukan tindakan
9) Membuat kontrak (waktu, tempat dan tindakan yang akan dilakukan)
b. Persiapan alat
1) Sarung tangan steril
2) Urinal
3) Perlak dan pengalas
4) Air dalam botol
Prosedur
a. Pintu ditutup/pasang sampiran
b. Petugas mencuci tangan, pasang sarung tangan bersih
c. Pasang perlak dan pengalas
d. Pakaian bagian bawah klien ditanggalkan, jika perlu perawat membantu
e. Dengan tangan kiri petugas memasukkan penis kedalam mulut urinal dan klien dianjurkan berkemih
f. Klien dirapihkan kembali
g. Alat dirapikan kembali
h. Mencuci tangan
i. Melaksanakan dokumentasi :
1) Catat tindakan yang dilakukan dan hasil serta respon klien pada lembar catatan klien
2) Catat tanggal dan jam melakukan tindakan dan nama petugas yang melakukan dan tanda tangan/paraf pada lembar catatan klien.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar